Terkadang kita bisa menganalogikan suatu hal dengan hal lainnya yang berbeda, seperti kali ini aku menganalogikan antara membeli barang dengan menemukan pasangan hidup. Haha :D
Suatu hari, aku dan kakakku sedang pergi berjalan-jalan, aku berencana akan membeli dompet baru. Setelah cukup lama berkeliling-keliling melihat-lihat dan mencari-cari akhirnya kami melihat sebuah dompet coklat dari kejauhan yang sepertinya sesuai dengan seleraku. Kami pun menghampiri tempat dompet itu untuk melihat-lihat lebih dekat, bagus, tapi ternyata ada beberapa yang lainnya yang cukup menarik perhatian juga. Setelah beberapa saat menimbang-nimbang dan cukup bingung mana yang aku pilih, akhirnya aku memutuskan untuk membeli sebuah dompet tapi bukan dompet yang aku lihat pertama kali tadi. Setelah selesai melakukan transaksi jual beli, aku dan kakakku mencari tempat makan karena kami sudah kelaparan. Sambil menunggu pesanan datang, aku mencoba memindahkan barang-barang dari dompet lama ke dompet baru, tapi ternyata ada yang mengecewakan, tempat kartu di dompet itu kekecilan, kartu-kartuku tidak muat aku masukkan semua ke dalamnya.
Setelah selesai makan aku kembali ke tempatku membeli dompet itu. Aku berniat untuk menukar, atau mungkin kalau boleh mengembalikannya, tapi ternyata hanya boleh ditukar dengan dompet yang berharga sama. Aku pun kembali memilih-milih, sampai akhirnya yang kupilih adalah dompet coklat yang pertama kali kulihat dari kejauhan tadi. Setelah proses penukaran selesai, kami pun segera pulang. Tapi ternyata setelah sampai di rumah aku baru sadar, ternyata ada sedikit bagian yang sobek :D, tapi sudahlah, tak apa.
Tiba-tiba kejadian tadi membuatku terpikir untuk mengenalogikannya dengan menemukan pasangan hidup. hahah :D. Dalam menemukan pasangan hidup, kadang kita sudah berputar-putar mencarinya, tapi tidak menemukannya. Sampai akhirnya kita menemukan seseorang yang nampaknya cocok dengan kita. Namun setelah mengenalnya lebih dekat, ternyata ada yang lain di sekitarnya yang mengusik perhatian kita, yang nampaknya lebih cocok sehingga kita memutuskan untuk berpindah ke lain hati. Tapi setelah menjalani beberapa waktu mungkin kita akhirnya baru bisa sadar kalau ternyata ada kitidakcocokan yang tidak bisa ditolerir sehingga kita tidak bisa menerimanya lagi dan mengharuskan kita untuk mencari penggantinya. Sang pengganti bisa jadi orang lain, bisa jadi kembali kepada orang yang sebelumnya sudah pernah kita kenal sehingga cerita kehidupan ini jadi terasa berputar-putar. Tapi sang pengganti pun ternyata tidak bisa sesempurna yang kita harapkan. Karena memang tak ada manusia yang sempurna, kita harus bisa belajar menerima kekurangan orang lain. Tak akan kita temukan kalau kita mencari seseorang yang benar-benar sempurna. Sementara itu, mengenai skenario untuk bertemu dan menemukan seseorang itu, kita tidak akan pernah tau. Berputar-putar atau tidak, lama atau tidak, hanya Tuhan yang tau. Yang pasti, skenario-Nya adalah yang terbaik untuk kita. :)
0 komentar:
Post a Comment